Mobil Toyota Fortuner termasuk golongan mobil kelas mewah karena memiliki harga sekitar setengah miliaran. Di kota-kota besar, Fortuner hanya digunakan oleh orang-orang berduit dan juga banyak digunakan oleh para pejabat.
Namun berbeda dengan di Papua, dimana Fortuner malah dijadikan transportasi angkutan umum alias angkot. Selain Fortuner, mobil Innova dan Hilux juga dijadikan mobil angkot di Papua.
Menurut penduduk di sana, Fortuner dianggap memiliki performa baik untuk melalui medan yang sulit di daerah sana. Jadi sangat cocok bila Fortuner dijadikan modal usaha transportasi.
Uniknya lagi, plat nomor mobil SUV tersebut berwarna kuning, bukan hitam seperti angkot pada umumnya.
Baca Juga:Â Ini 5 Mobil Dinas Mewah Yang Biasa Digunakan Pejabat Indonesia
Di pedalaman Paniai, sekitar jalan trans Nabire, Papua, sudah bukan hal aneh lagi bila ada Fortuner keluyuran ke sana ke mari melewati medan yang sulit untuk mengantarkan penumpang.
Lalu berapa tarifnya?
Menurut keterangan salah satu sopir angkot Fortuner di sana, per orang bisa dikenakan tarif sampai 500 ribu. Sedangkan untuk carter bisa satu juta lebih per hati untuk dalam kota saja. Kalau ke luar kota, tarifnya bisa mencapai 3 juta.
Meskipun sangat mahal, tapi hal itu sebanding dengan risiko yang harus ditanggung. Pertama Fortuner adalah mobil mahal, kedua medan yang sangat sulit ditambah jarak tempuh yang jauh dan belum lagi harus menghadapi ancaman perampokan di jalan atau bahkan longsor.
Wah, anak-anak gaul Jakarta aja kalah sama orang-orang Papua. Padahal masyarakat Papua dikenal hidup sederhana dan jauh dari kata modern, tapi siapa sangka mereka bisa memiliki mobil kelas pejabat, dijadikan angkota lagi!
