Jepang adalah negara yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, yang berarti daerah tersebut sering sekali diguncang gempat bumi. Belum lagi letak geografisnya yang dikelilingi lautan yang membuat Negeri Sakura itu rentan sekali diterjang tsunami.
Sudah tak terhitung lagi seberapa sering Jepang dilanda tsunami. Dan yang paling parah terjadi pada tahun 2011 silam ketika gempa berkekuatan 9 SR mengguncang Jepang dan menyebabkan gelombang tsunami yang menewaskan ribuan orang.
Tujuh tahun berlau, penduduk di timur Jepang mulai membangun kembali kehidupan mereka. Khawatir tsunami kembali lagi terjadi, pemerintah Jepang memutuskan membangun sebuah dinding besar yang diharapkan bisa melindungi penduduk dari gelombang tsunami.
Baca Juga: Mengintip Jernihnya Air Selokan Di Jepang Bak Kolam Renang
Seperti apa penampakan dinding anti tsunami di Jepang, lihat foto-foto di bawah ini, seperti dilansir dari The Guardian:
1. Salah seorang penduduk lokal mengatakan kalau tembok besar anti tsunami ini membuat mereka seolah seperti dipenjara.

2. Perumahan penduduk tampak berdiri dekat dinding di pelabuhan Miyako.

3. Dinding beton setinggi 12,5 meter ini adalah pengganti dari dinding sebelumnya (4 meter) yang hancur saat dihantam tsunami.

4. Meski banyak dukungan, pembangunan dinding raksasa ini membuat pembangunan perumahan di daerah lain jadi tertunda.

5. Ini adalah dinding di Tanohat tempat warga dievakuasi bila terjadi tsunami.

6. Tembok besar ini diharapkan bisa memecahkan gelombang tsunami.

Dinding anti tsunami ini jika disatukan memiliki panjang sekitar 395 km dan sudah menelan biaya sampai 1,35 triliun yen atau sekitar Rp 181,2 triliun.