Stres merupakan reaksi kita terhadap suatu kondisi atau peristiwa yang membuat kita merasa tidak nyaman ataupun kecewa. Banyak hal yang bisa memicu stres seperti masalah keluarga, percintaan, pekerjaan, atau harapan yang gagal terwujud. Tapi tahukah kamu kalau stres juga mempengaruhi kondisi tubuhmu ?
Hal itu yang seharusnya memotivasimu untuk mencari solusi untuk menghilangkan stres tersebut. Lalu apa yang terjadi jika stres masih melanda ? Terutama jika kamu adalah wanita harus berhati-hati pada hal-hal berikut yang mungkin terjadi padamu.
1. Rambut Rontok
Dokter kulit Robert Segelmann MD dari Santa Barbara California mengungkapkan, produksi androgen yang meningkat saat stres bisa menyebabkan rambut rontok selama beberapa waktu. Tiga sampai enam bulan setelah stress menyerang, biasanya rambut akan menjadi kering dan rontok lebih banyak dari biasanya.
Kamu bisa mengatasi kondisi ini dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi atau memberikan hair tonic anti rontok pada rambutmu.
2. Jerawat
Kalau kamu stres karena banyaknya jerawat yang muncul di wajah, justru kamu sebaiknya segera menghilangkan rasa stres tersebut. Karena menurut Dr. Segelmann, produksi androgen yang meningkat juga bisa membuat kulit menjadi sensitif, sehingga menyebabkan timbul banyak jerawat.
Kamu disarankan untuk rajin membersihkan muka dengan sabun pembersih wajah anti bakteri dan sementara tidak menggunakan makeup agar jerawat di wajah berkurang.
3. Insomnia
Gangguan tidur dengan stres memang berkaitan erat. Pikiran yang tertekan akan membuatmu sulit untuk tidur nyenyak hingga akhirnya kamu mengalami insomnia. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, maka kamu akan kesulitan berkonsentrasi, lemas, tidak bersemangat, bahkan mudah marah.
4. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Ketika wanita stres salah satu dampaknya adalah membuat keseimbangan hormon dalam tubuh terganggu, sehingga menyebabkan siklus menstruasi jadi tidak teratur. Itulah mengapa, wanita yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi berisiko lebih besar mengalami gangguan periode haid pendek atau kurang dari 24 hari.
5. Menurunnya tingkat kesuburan
Penelitian terkini menunjukkan bahwa wanita yang stres memiliki peluang yang lebih rendah untuk hamil. Hal ini disebabkan karena stress membuat tingkat alpha-amilase atau enzim yang berkaitan dengan stres meningkat selama siklus menstruasi, yang kemudian berdampak pada kesuburan wanita sehingga akhirnya ia menjadi sulit untuk hamil.