Umat Muslim pasti tahu kisah tentang Nabi Yunus AS yang pernah ditelan ikan besar di tengah-tengah laut sebagai bentuk peringatan dari Allah SWT karena telah meninggalkan umatnya. Kisah tersebut tentu saja diceritakan dalam Alquran surat Ash-Shaffat ayat 139-148.
Dalam waktu yang cukup lama, Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan tersebut, terombang-ambing mengarungi samudera. Namun, Nabi Yunus sadar akan dosanya dan meminta ampunan kepada Allah. Setelah Allah menerima taubat Nabi Yunus, baru ikan besar tersebut memuntahkan Nabi Yunus dalam keadaan masih hidup. Ikan itu pun kembali ke lautan meninggalkan Nabi Yunus sendirian.
Kisah antara Nabi Yunus dan ikan besar yang menelannya memang tidak diceritakan secara detail dalam Alquran. Meskipun Nabi Yunus sudah meninggal ribuan tahun lalu, lalu apakah benar ikan yang pernah menelannya masih hidup sampai sekarang?
Berdasarkan surat Ash-Shaffat ayat 145, Allah menerangkan jika seandainya saat itu Nabi Yunus bukan tergolong orang yang tidak mengingat Allah atau bertobat, maka ia akan tinggal di dalam ikan tersebut sampai hari kiamat.
Berikut keterangan ayat tersebut:
“(ayat 139) Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, (ayat 144) Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (Q.S Ash-Shaffat, ayat 139-148).
Dari ayat tersebut dijelaskan kalau Nabi Yunus bisa saja tinggal di dalam ikan besar itu sampai ‘hari berbangkit’ jika seandainya tidak bertobat. Menurut beberapa tafsir, hari berbangkit ini diasumsikan sebagai hari kiamat.
Dalam kata lain, ikan tersebut akan jadi tempat tinggal sekaligus kuburan Nabi Yunus sampai hari kiamat tiba. Oleh karena itu, ikan yang pernah menelan Nabi Yunus diduga masih hidup sampai sekarang.
Namun benar atau tidaknya ikan itu masih hidup, hanya Allah yang mengetahui.
