Di tengah wabah COVID-19, warga dihimbau untuk tetap di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan, apalagi sampai kumpul-kumpul. Namun himbauan tersebut masih dihiraukan oleh sebagian orang.
Masih ada banyak yang berkeliaran di luar rumah saat corona sedang merajalela. Alasannya beragam, ada yang memang terpaksa karena kalau gak keluar rumah gak bisa makan, itu masih wajar, dan yang paling parah mereka yang cuek dan meremehkan penyakit.
Tujuannya himbauan untuk tetap di rumah agar penyebaran virus corona bisa diputus sepenuhnya. Jika orang-orangnya tidak disiplin, jumlah penderita akan terus bertambah dan wabah semakin sulit ditangani.
Memang sulit diterima oleh mereka yang punya penghasilan pas-pasan atau oleh mereka yang bekerja serabutan. Karena corona ini, dampaknya langsung mereka rasakan. Jika tak bekerja, maka tak makan. Mungkin disini pemerintah harus bijak menanggulangi keluhan warga agar mereka tetap di rumah tapi masih bisa makan.
Baca Juga:Â Mengenal Hantavirus, Virus Baru yang Lebih Mematikan dari Covid-19
Tapi bagi mereka yang sabar menerima ketentuan Allah dan tidak berkeliaran di tengah wabah, Allah akan memberikan pahala yang besar setingkat dengan pahala syahid.
“Tidaklah seseorang terkena wabah dan dia tetap di rumahnya dengan sabar dan ikhlas, dan dia mengetahui bahwa tidaklah menimpa sesuatu wabah itu kecuali kepada orang yang telah ditulis dan ditetapkan oleh Allah, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala syahid.” (HR. Ahmad no. 26139).
Dari hadist di atas dapat diketahui kalau Rasulullah mewajibkan umatnya untuk tetap di rumah ketika wabah menimpa suatu negeri. Ketika ada wabah, jangan sesekali berani menginjakan kaki di tempat yang sedang dilanda wabah, dan untuk mereka yang tinggal di daerah wabah jangan sesekali keluar dari tempatnya.
Anjuran Rasulullah itu bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin luas. Barang siapa yang melanggar, maka dia akan mendapat dosa besar dan barang siapa yang tetap tinggal di rumahnya ketika wabah, dia akan mendapat pahala syahid.
